(Work Breakdown
Structure)
Pengertian WBS
WBS adalah proses hierarkis yang membagi
pekerjaan proyek menjadi elemen-elemen pekerjaan yang lebih kecil.Penggunaan
WBS membantu meyakinkan manajer proyek bahwa semua produk dan elemen pekerjaan
yang telah diidentifikasi dan WBS digunakan sebagai basis pengendalian.Sebenarnya, WBS
prinsipnya Work Breakdown Structure (WBS) adalah pemecahan atau pembagian
pekerjaan ke dalam bagian yang lebih kecil (sub-kegiatan), alasan perlunya WBS
adalah :
1. Pengembangan WBS di awal Project Life Cycle memungkinkan diperolehnya pengertian cakupan proyek dengan jelas, dan proses pengembangan WBS ini membantu semua anggota untuk lebih mengerti tentang proyek selama tahap awal.
2. WBS membantu dalam pengawasan dan peramalan biaya, jadwal, dan informasi mengenai produktifitas yang meyakinkan anggota manajemen proyek sebagai dasar untuk membuat perundingan.
1. Pengembangan WBS di awal Project Life Cycle memungkinkan diperolehnya pengertian cakupan proyek dengan jelas, dan proses pengembangan WBS ini membantu semua anggota untuk lebih mengerti tentang proyek selama tahap awal.
2. WBS membantu dalam pengawasan dan peramalan biaya, jadwal, dan informasi mengenai produktifitas yang meyakinkan anggota manajemen proyek sebagai dasar untuk membuat perundingan.
Sedangkan ManfaatWork Breakdown Structure
(WBS) :
1.
Mengurangi kompleksitas
2.
Fasilitas penjadwalan dan pengendalian
3.
Estimasi Biaya (Cost Estimation)
4.
Penyusunan anggaran (Cost Budgeting)
5.
Perencanaan manajemen Risiko
6.
(Risk Management Planning)
7.
Identifikasi aktivitas(Activity Definition)
structure wbs pada penulisan ilmiah
Dapat dilihat dari gambar di atas, yang dijadikan project adalah pembuatan
website Pemesanan Tiket Bus Online PO. Harapan Jaya dan ditempatkan pada level
1. Di level 1 ini menjelaskan project apa yang akan kita rancang atau sebagai
judul dari sebuah perancangan.
Dibagian level 2 terdapat 3 komponen yaitu : Service,
Hardware dan Software
Service (Pelayanan) menjelaskan bentuk pelayanan apa
saja yang diberikan dari website Pemesanan Tiket Bus Online PO. Harapan Jaya.
Dari pelayanan ini customer dapat mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam
hal pemesanan tiket bus.
Hardware menjelaskan Perangkat keras apa saja yang
digunakan dalam pembuatan website Pemesanan Tiket Bus Online PO. Harapan Jaya.
Penggunaan hardware sangat penting untuk mendukung dalam pembuatan website
tersebut
Software menjelaskan Perangkat lunak apa saja yang
digunakan dalam pembuatan website Pemesanan Tiket Bus Online PO. Harapan Jaya.
Software dalam pembuatan website tersebut harus dapat memenuhi kriteria dari
tujuan dibuatnya website Pemesanan Tiket Bus Online PO. Harapan Jaya .
Seperti yang telah kita ketahui, WBS itu mempunyai
elemen penting dari sebuah perancanaan. Karena dapat memberikan kerangka
tentang :
1. Penggambaran program sebagai ringkasan dari bagian-bagian
yang kecil.
2. Pembuatan perencanaan.
3. Pembuatan network dan perencanaan pengawasan.
4. Pembagian tanggung jawab.
5. Penggunaan WBS ini memungkinkan bagian-bagian
proyek terdefinisi dengan jelas.
- Penggambaran program sebagai ringkasan dari bagian-bagian yang kecil.
- Pembuatan perencanaan
- Pembuatan network dan perencanaan pengawasan.
- Pembagian tanggung jawab.
- Penggunaan WBS ini memungkinkan bagian-bagian proyek terdefinisi dengan jelas.
Adapun 3 manfaat utama WBS dalam proses perencanaan dan pengendalian proyak sebagai berikut :
- Analisa WBS yang melibatkan manajer fungsional dan personel yang lain dapat membantu meningkatkan akurasi dan kelangkapan pendefinisian proyek.
- Menjadi dasar anggaran dan penjadwalan.
- Menjadi alat control pelaksanaan proyek, karena panyyimpanan biaya dan jadwal paket kerja tertentu dapat dibandingkan dengan WBS.
WBS sering diwujudkan dalam bentuk diagram pohon aktivitas yang berorientasi tugas dan diorganisasi berdasarkan phase pekerjaan atau produk proyek. Jika diorganisasi berdasarkan produk disebut juga dengan Product Breakdown Structure.
Mendefinisikan Aktivitas
Pada diagram proyek telah tercantum rencana mulai dan
selesainya sebuah proyek dan ini merupakan langkah awal untuk membuat jadwal
lebih detail. Berdasarkan diagram proyek, manajer proyek mengembangkan statemen
ruang lingkup danWBS
Definisi aktvitas merupakan hasil dari tim proyek dalam
mengembangkan lebih detail dari WBS dengan penjelasan yang mendukungnya. Tujuan
dari proses ini adalah agar tim proyek memahami secara lengkap seluruh
pekerjaan yang harus dikerjakan sebagai bagian dari ruang lingkup proyek.
Aktivitas ini merupakan elemen pekerjaan yang diukur kinerjanya karena memiliki
durasi, biaya dan kebutuhann sumber daya yang diharapkan.
Pengurutan Aktivitas
Pengurutan aktivitas mencakup review aktivitas dalam
detail WBS, diskripsi produk detail, asumsi dan batasan-batasan yang
menunjukkan keterkaitan antar aktivitas. Termasuk di dalamnya mengevaluasi
alasan-alasan ketergantungan dan perbedaan tipe-tipe ketergantungan.
Ketergantungan atau keterkaitan menunjukkan urutan dari aktivitas atau tugas,
seperti, apakah aktivitas harus selesai sebelum aktivitas lain di mulai? Apakah
bisa beberapa aktivitas dikerjakan secara paralel? Apakah bisa beberapa aktivitas sebagian
overlap? Menetapkan relasi atau ketergantungan antar aktivitas memeliki
pengaruh yang signifikan pada pengembangan dan pengelolaan jadwal proyek.
Alat
bantu untuk menggambarkan urutan aktivitas adalah Diagram Jaringan Kerja Proyek
(Project Network Diagrams). Diagram jaringan kerja proyek menampilkan secara
skematik dan logik hubungan dan urutan aktivitas proyek. Contoh dari diagram
jaringan kerja proyek ditunjukkan pada gambar
Huruf A, B, C, D, E, F, G, H, I, dan J mewakili aktivitas dengan
ketergantungan lengkap dari proyek. Aktivitas ini diperoleh dari WBS dan
definisi aktivitas yang dibicarakan sebelumnya. Anak panah mewakili urutan atau
keterkaitan aktivitas. Sebagai contoh, aktivitas A harus selesai dikerjakan
sebelum aktivitas D, aktivitas D harus selesai dikerjakan sebelum aktivitas H
dan sebagainya.
Format dari diagram
jaringan kerja menggunakan activity-on-arrow (AOA) atau arrow diagramming
method (ADM). Dalam teknik diagram jaringan, aktivitas diwakili dengan anak
panah dan dihubungkan pada titik yang disebut dengan node yang menggambarkan
urutan aktivitas. Sebuah node sebagai tanda awal atau akhir dari sebuah
aktivitas. Node pertama menunjukkan awal dari proyek dan node terakhir
menunjukkan akhir proyek.
Sangat
penting untuk dicatat bahwa tidak setiap item pada WBS perlu dimasukknan pada
diagram jaringan proyek. Sebuah item yang tidak memiliki kaitan sama sekali
dengan aktivitas lainnya tidak perlu dimasukkan dalam diagram jaringan.
Apabila diasumsikan
terdapat daftar aktivitas proyek, langkah-langkah untuk membuat diagram
jaringan AOA adalah:
Cari aktivitas yang
harus dimulai dari node 1. Gambar node selesai dari aktivitas-aktivitas
tersebut dan anak panah dari node 1 ke node selesai tersebut. Gunakan huruf untuk menamai aktivitas dan
beri nilai yang menunjukkan estimasi durasi penyelesaian aktivitas.Contoh B=2,
berarti durasi aktivitas B adalah 2 hari atau minggu atau satuan waktu lainnya.
Lanjutkan
menggambar diagram jaringan dari kiri ke kanan. Cari pecahan (bursts) atau
gabungan (merge). Pecahan jika satu node diikuti dua atau lebih aktivitas.
Gabungan jika dua atau lebih node mendahului sau node. Contoh node 1 memecah
karena menuju node 2, 3, dan 4. Node 5
sebuah gabungan oleh node 2 dan 3.
Lanjutkan
menggambar sampai semua aktivitas masuk dalam diagram
Hindari adanya anak
panah yang saling berpotongan dengan menggambar ulang dan merubah letak node.
Walaupun network
diagram AOA atau ADM mudah dipahami dan dibuat, metode lain yang lebih banyak
digunakan adalah precedence diagramming method (PDM). PDM adalah teknik diagram
jaringan dimana aktivitas diwakili dengan kotak. Teknik ini lebih
memperlihatkan hubungan waktu.
Terdapat 4 tipe ketergantungan aktivitas dalam proyek :
Finish-to-Start : hubungan dimana suatu
aktivitas harus selesai sebelum aktivitas berikutnya dapat dimulai. Contoh
aktivitas pelatihan tidak bisa dilaksanakan sampai aktivitas sistem baru
selesai. Dan teknik AOA hanya mengenal tipe ketergantungan ini.
Start-to-start : hubungan dimana suatu
aktivitas tidak bisa dimulai sampai aktivitas lain dimulai. Contoh
Finish-to-finish : hubungan dimana suatu aktivitas harus selesai
sebelum aktivitas lain selesai.
Start-to-finish : hubungan dimana suatu
aktivitas harus dimulai sebelum aktivitas lain selesai.Pada gambar 1.2 mengilustrasikan sebuah proyek menggunakan metode PDM. Aktivitas ditempatkan dalam kotak sekalikus mewakili node. Garis panah menunjukkan relasi antar aktivitas. Masing-masing kotak aktivitas memuat:tanggal mulai dan tanggal selesai, nomor ID aktivitas, lama aktivitas, dan nama sumber daya yang digunakan.
Setelah mendefinisikan aktivitas dan menetapkan urutan, proses
perencanaan dalam manajemen waktu berikutnya adalah mengestimasi durasi dari
setiap aktivitas. Hal ini sangat penting karena durasi merupakan waktu riil
yang diperlukan oleh sebuah aktivitas.
Mengembangkan Jadwal
Pengembangan jadwal merupakan proses akhir yang
menunjukkan tanggal mulai dan tanggal selesainya sebuah proyek. Tujuan dari
pengembangan jadwal adalah menemukan jadwal proyek yang realistis dan sebagai
dasar monitoring kemajuan proyek dipandang dari dimensi waktu.
Beberapa alat dan teknik yang membantu dalam proses
mengembangkan jadwal:
- Gantt chart, adalah alat yang secara umum untuk mendisplaykan informasi jadwal proyek,
- Analisis PERT, adalah alat untuk mengevaluasi resiko jadwal suatu proyek,
- Analisis Jalur Kritis, adalah alat penting untuk mengembangkan dan mengendalikan jadwal proyek,
- Penjadwalan rantai kritis, adalah teknik untuk menghitung batasan sumberdaya
Gantt Charts
Gantt chart menyediakan format baku untuk menampilkan
informasi jadwal proyek berupa daftar aktivitas proyek dan kaitannya dengan tanggal mulai dan tanggal
selesai dalam format kalender.
1.1. Pengorganisasian
proyek dengan WBS (work breakdown structure)
Manajemen adalah aktivitas
yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan kepemimpinan,
serta pengawasan terhadap pengelolaan sumber daya yang dimiliki suatu
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan proyek adalah
suatu kegiatan sementara yang dilakukan atau yang berlangsung dalam waktu
terbatas dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk menghasilkan
produk (deliverable) yang kriterianya telah digariskan dengan jelas. Ciri-ciri suatu
proyek diantaranya:
1.
Bertujuan menghasilkan lingkup (scope) tertentu berupa produk akhir ayau
hasil kerja akhir.
2.
Dalam proses mewujudkan lingkup diatas, ditentukan jumlah biaya, jadwal,
serta kriteria mutu.
3.
Bersifat sementara dalam arti umurnya dibatasi oleh selesainya tugas.
Titik awal dan akhir ditentukan dengan jelas.
4.
non rutin, tidak berulang-ulang. Macam dan intensitas kegiatan berubah
sepanjang proyek berlangsung
Sasaran proyek dan tiga
kendala (Triple Constraint). Batasan yang harus dipenuhi yakni :
1.
Besar Biaya (anggaran) yang dialokasikan.
2.
Jadwal.
3.
Mutu yang harus dipenuhi.
Perbedaan Kegiatan Proyek
Dan Operasional :
Proyek :
1.
Bercorak dinamis, nonrutin
2.
Siklus proyek relatif pendek
3.
Intensitas kegiatan dalam periode siklus proyek berubah-ubah (naik-turun)
4.
Kegiatan harus diselesaikan berdasarkan anggaran dan jadwal yang telah
ditentukan.
5.
Terdiri dari macam-macam kegiatan yang memerlukan berbagai disiplin ilmu.
6.
Keperluan sumber daya berubah, baik macam maupun volumenya
Operasional :
1.
Berulang-ulang, rutin.
2.
Berlangsung dalam jangka panjang.
3.
Intensitas kegiatan relatif sama.
4.
Batasan anggaran dan jadwal tidak setajam proyek.
5.
Macam kegiatan tidak terlalu banyak.
6.
Macam dan volume keperluan sumber daya relatif konstant.
Manajemen Proyek adalah
Proses aktivitas manajemen yang dilakukan dalam periode tertentu dan tidak
bersifat rutin untuk mengelola sumber daya untuk mencapai tujuan proyek yang
telah ditetapkan sebelumnya. Hal-hal yang menyebabkan timbulnya suatu proyek :
1.
Rencana Pemerintah.
2.
Permintaan Pasar.
3.
Dari dalam Perusahan yang bersangkutan.
4.
Dari kegiatan Penelitian dan Pengembangan
Tipe Organisasi Proyek:
1.
Fungsional
2.
Produk dan Area
3.
Matriks
Ciri organisasi proyek:
1.
Arus horizontal disamping vertical
2.
Penanggung jawab tunggal atas berlangsungnya proyek
3.
Pendekatan sistem dalam perencanaan dan implementasi
Setiap
pembuatan proyek harus jelas dan terorganisir, sehingga dalam mengelola
pembagian tugas dan tanggung jawab dengan jelas dari tiap-tiap anggota tim,
sesuai dengan kemampuan masing-masing tim.
Organisasi
proyek juga harus sesuai dengan mtode yang diterapkan di dalam pembuatan dan
pengorganisasian proyek, seperti WBS dan tahapan-tahapan pembuatan proyek.
1.1. Proses Pengelolaan
1. Karakteristik
khusus proyek.
v
Kegiatannya dibatasi oleh waktu; sifat sementara, diketahui kapan mulai
dan berakhirnya.
v
Di batasi oleh biaya/budget.
v
Di batasi oleh kualitas.
v
Biasanya tidak berulang-ulang.
Proses
perencanaan ( planning ) proyek dapat dikelompokkan menjadi dua tahap, yaitu
yang pertama planning dalam garis manajemen konsultan dan yang kedua dalam
garis manajemen kontraktor. Perencanaan yang ditangani oleh konsultan mencakup
perencanaan fisik struktur secara terperinci sampai pada perencanaan anggaran
biaya dan durasi pekerjaan. Perencanaan yang ditangani oleh kontraktor mencakup
perencanaan metode kontraktor, rencana anggaran dalam pelaksanaan dan
perencanaan administrasi lapangan maupun perusahaan. Metode manajemen proyek
yang digunakan oleh pelaksana proyek (kontraktor) baik manajemen pelaksana,
manajemen pengawasan, serta manajemen dari organisasi pemilik proyek pada
umumnya adalah sama yaitu dengan berpatokan pada laporan-laporan tertulis yang
disesuaikan dengan keadaan nyata dilapangan. Laporan-laporan tertulis tersebut
bisa berupa laporan harian, laporan mingguan dan lain-lain.
Skala proyek, khususnya ukuran tim, merupakan faktor utama dalam
proses pengelolaan. Factor utama dalam proses peneloaan proyek adalah perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian. Kegiatan perencanaan terdiri dari perencanaan
waktu, biaya serta sumber daya lainnya, seperti material, pekerja, serta
peralatan.
1.1.1.
Pengelolaan
Proyek Berskala Besar
Membutuhkan pengelolaan proyek yang
efektif dan berpengalaman bila dibandingkan dengan pengelolaan proyek berskala
kecil. Kerena proyek berskala besar, dibutuhkan kerjasama yang besar pula, tim
yang bekerja juga lebih banyak.
1.2. Rancangan Tugas
Manajemen proyek mempunyai beberapa rancangan tugas,
seperti Sasaran Tugas, Spesifikasi, Deskripsi, dan Pembagian Tugas
Yang lebih jelasnya, rancangan tugas proyek, dibagi
ke beberapa bagian, seperti:
1. Project
Initation
Ø Merupakan
inisialisasi suatu proyek yang dimulai dengan mengenal dan memulai tahapan
proyek baru.
Ø Tujuannya
menyeleksi staff proyek
Ø Hasilnya
:
a
Menugaskan manager
proyek
b
Mengidentifikasikan
stakeholder
c
Mengidentifikasikan
kasus bisnis
d
Melengkapi semua
tahapan umum dalam proyek
2. Project
Planning
Ø Tujuannya
perencanaan proyek adalah member panduan pelaksanaan
Ø Menjabarkan
semua area pengetahuan
Ø Hasilnya
:
a Kontrak
team
b Ruanglingkup
yang dibahas
c Pembagian
struktur pekerjaan
d Skedul
proyek
e Menampilkan
prioritas resiko
3. Project
Executing
Ø Memerlukan
waktu dan sumber daya, di mana Project manajer harus menggunakan keahlian
kepemimpinannya untuk menangani semua tantangan yang terjadi selama eksekusi ptoyek.
Ø Hasilnya
memberikan produk dan layanan yang diinginkan oleh proyek.
Ø Berisi
laporan penting selama pelaksanaan
4. Project
Monitoring dan Controlling
Ø Meliputi
pengukuran kemajuan sasaran proyek, memonitor penyimpanan dari rencana semula
dan mengambil tindakan perbaikan untuk menentukan kemajuan perencanaan.
Ø Mempengaruhi
semua kumpulan proses selama tahapan siklus proyek.
Ø Hasilnya
laporan performance, permintaan perubahan dan memperbaiki berbagai perencanaan.
5. Project
Closing
Ø Mendapatkan
persetujuan dari stakeholder dan penerimaan customer terhadap produk dan
layanan.
Ø Jika
proyek tidak selesai secara formal ditutup untuk menentukan apa saja yang telah
dipelajari demi meningkatkan proyek mendatang.
Ø Menghasilkan
laporan akhir dan persentasi pada sponsor atau senior manajemen.
1.4. WBS
(Work Breakdown Structure)
Pada prinsipnya Work Breakdown
Structure (WBS) adalah pemecahan atau pembagian pekerjaan ke dalam bagian yang
lebih kecil (sub-kegiatan), alasan perlunya WBS adalah :
1. Pengembangan
WBS di awal Project Life Cycle memungkinkan diperolehnya pengertian cakupan
proyek dengan jelas, dan proses pengembangan WBS ini membantu semua anggota
untuk lebih mengerti tentang proyek selama tahap awal.
2. WBS
membantu dalam pengawasan dan peramalan biaya, jadwal, dan informasi mengenai
produktifitas yang meyakinkan anggota manajemen proyek sebagai dasar untuk
membuat perundingan.
WBS merupakan elemen penting,
karena memberikan kerangka yang membantu, antara lain dalam :
- Penggambaran program sebagai ringkasan dari bagian-bagian yang kecil.
- Pembuatan perencanaan.
- Pembuatan network dan perencanaan pengawasan.
- Pembagian tanggung jawab.
- Penggunaan WBS ini memungkinkan bagian-bagian proyek terdefinisi dengan jelas.
Model WBS memberikan beberapa keuntungan, antara
lain :
- Memberikan daftar pekerjaan yang harus diselesaikan.
- Memberikan dasar untuk mengestimasi, mengalokasikan sumber daya, menyusun jadwal, dan menghitung biaya.
- Mendorong untuk mempertimbangkan secara lebih serius sebelum membangun suatu proyek .
Berikut
adalah contoh Work Breakdown Structure untuk sebuah proyek pembuatan website :
Dengan
WBS kita dapat mengidentifikasi tugas-tugas yang spesifik untuk pengembangan,
pengadaan, dan implementasi s/w yang dibutuhkan. Dalam tahap desain, Tahap
koding dilakukan pada saat website akan dibuat atau dimodifikasi. Selama tahap
ini, programmer akan menulis dan mendokumentasikan source code (program sumber)
dalam bahasa pemrograman untuk mengimplementasikan desain program. seorang
programmer bertugas untuk menspesifikasikan struktur dan operasi dari program untuk
menemukan artikulasi yang dibutuhkan selama tahap proses informasi sistem
desain dari pengembangan sistem. Tahap Test dilakukan guna untuk menguji
sistem. Biasanya program yang ditulis sebagai serangkaian modul individu, ini
untuk tunduk dan rinci tes terpisah. Sistem ini kemudian diuji secara
keseluruhan. Tahap Build Webserver adalah membangun sebuah webserver yang
berguna sebagai “rumah” dari website jejaring sosial. Tahap Integrate dan test
adalah website di coba terlebih dahulu dengan sistem offline setelah semua
terlihat bagus dan tersusun barulah web di publiskasikan.
1.5.Proses Pengelolaan Proyek
Sistem Informasi
Ukuran tim (jumlah orang dan
tanggungjawab)
v
Komunikasi pihak-pihak
terkait
v
Pencapaian tujuan
proyek
1.6.Ukuran Proyek
Faktor terpenting dalam pengelolaan
proses implementasi proyek Sistem Informasi sesuai dengan kebutuhan spesifik
proyek itu sendiri
1.1.1.
Beberapa
Cara Mengukur Ukuran Proyek Sistem
v Jumlah
baris dari source code
v Jumlah
fungsi-fungsi yang digunakan
v Jumlah
penggunaan kasus-kasus
v Biaya
dari proyek itu sendiri
1.7.2.
Proyek
Sangat Kecil ( 1 orang )
v Banyak
perencanaan
v Komunikasi
v Koordinasi
v Pengukuran
kemampuan proyek
v Review
v Administrasi
v Kinerja proyek sangat tergantung pada keahlian
individu tersebut
1.7.3.
Proyek
Kecil ( 5 Orang )
Memerlukan
sedikit pengelolaan, tetapi harus ada
pemimpin tim, guna memudahkan koordinasi
Kinerja
proyek tergantung pada keahlian individu-individu tim
1.7.4.
Proyek
Ukuran Sedang ( 25 Orang )
v
Memerlukan moderat
pengelolaan
v
Memerlukan manajer
proyek untuk sinkronisasi tim dan sumber daya
v
Kinerja proyek
tergantung pada individu-individu kunci dalam tim tersebut, khususnya tim
leader
1.7.5.
Proyek
Ukuran Besar ( 125 Orang )
v
Memerlukan pengelolaan
proyek.
v
Memerlukan manajer
proyek dan sub manajer proyek untuk sinkronisasi level proyek dan level sub
proyek serta sumber daya proyek.
v
Kinerja proyek
tergantung pada individu-individu kunci dalam tim tersebut, khususnya sub
manajer dan team leader.
1.7.6.
Proyek
Ukuran Sangat Besar ( 625 Orang )
v
Memerlukan pengelolaan
proyek.
v
Concurrent Team
Workflow.
v
Individual Workflow.
v
Kinerja proyek
tergantung pada individu-individu kunci dalam tim tersebut, khususnya sub
manajer dan team leader serta juga tergantung pada rata-rata keahlian anggota
tim.
1.8.Hubungan
Pihak-Pihak Yang Terlibat
Merupakan tingkat/derajat
kerjasama dan koordinasi antara pihak-pihak yang terkait:
v
Pembeli
v
Pembuat
v
Pengguna
v
Sub Kontraktor
v Maintainers
Maka dari itu , WBS sangat membantu dalam perancangan Penulisan Ilmiahv Maintainers
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus